Dalam sunyi kubertanya
Sebaik apa itu sahabat
Akankah dia mengerti segala duka?
Akankah ia setia tak berkhianat?
Dalam ragu kutermangu
Dimanakah akan kubertemu
Seorang yang mengerti lukaku
Dan berbagi duka tanpa semu
Namun setelah ku berjalan
Dalam ribuan hari penantian
Yang kutemui hanya kecewa
Satu ton ku tanam biji luka, kugenggam sebutir bahagia
Hebat, hebat benar kau sebagian manusia
Kata-katamu bak harumnya syurga
Namun sikapmu seperti neraka
Membakar hati lalu mencincangnya
Elok, Elok nian kau sebagian cucu adam
Aku siap berbagi duka katamu
Namun kau lari ketika ku tengah tenggelam
Kau ada hanya saat aku tanpa sendu
Dalam duka ku terpana
Melihat tipuan kata yang begitu sempurna
Melukai hatiku hingga ribuan kalinya
Pergilah, Aku tak butuh sahabat muka dua
Dalam luka ku tersadar
Salah aku pada manusia bersandar
Lukamu bagiku lukaku
Namun bagimu pedihku deritaku
Berjuta sepi telah kulalui
Tusukan duka telah kurasai
Tanpa kawan, tanpa teman
Sendiri terpisah dari kawanan
Bagiku sepi adalah kawan
Bagiku malam adalah kebahagiaan
Dimana aku bisa berbagi pada Tuhan
Melepas segala kesedihan
Bagiku terbang sudah impian
miliki sebuah kesetiaan
bagiku mati adalah harapan
bertemu satu-satunya pemilik kerajaan
Sebaik apa itu sahabat
Akankah dia mengerti segala duka?
Akankah ia setia tak berkhianat?
Dalam ragu kutermangu
Dimanakah akan kubertemu
Seorang yang mengerti lukaku
Dan berbagi duka tanpa semu
Namun setelah ku berjalan
Dalam ribuan hari penantian
Yang kutemui hanya kecewa
Satu ton ku tanam biji luka, kugenggam sebutir bahagia
Hebat, hebat benar kau sebagian manusia
Kata-katamu bak harumnya syurga
Namun sikapmu seperti neraka
Membakar hati lalu mencincangnya
Elok, Elok nian kau sebagian cucu adam
Aku siap berbagi duka katamu
Namun kau lari ketika ku tengah tenggelam
Kau ada hanya saat aku tanpa sendu
Dalam duka ku terpana
Melihat tipuan kata yang begitu sempurna
Melukai hatiku hingga ribuan kalinya
Pergilah, Aku tak butuh sahabat muka dua
Dalam luka ku tersadar
Salah aku pada manusia bersandar
Lukamu bagiku lukaku
Namun bagimu pedihku deritaku
Berjuta sepi telah kulalui
Tusukan duka telah kurasai
Tanpa kawan, tanpa teman
Sendiri terpisah dari kawanan
Bagiku sepi adalah kawan
Bagiku malam adalah kebahagiaan
Dimana aku bisa berbagi pada Tuhan
Melepas segala kesedihan
Bagiku terbang sudah impian
miliki sebuah kesetiaan
bagiku mati adalah harapan
bertemu satu-satunya pemilik kerajaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar